monggo disimak

Umar bin Khattab: “Hendaklah kalian menghisab diri kalian pada hari ini, karena hal itu akan meringankanmu di hari perhitungan.” (Shifatush Shafwah, I/286)

copyleft@jakatingkir. Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 17 Desember 2011

0 komentar

Suzuki Nex sang kuda hitam ....

Copas from :  http://triatmono.wordpress.com

Pertama … jika dilihat dari sisi power… terlihat Suzuki Nex unggul jauh.. yaitu 9.4HP… ketimbang kompetitornya seperti Yamaha Mio 8.23HP dan Honda Beat 8.22HP …!!! Dari sisi keiritan… setelah dilakukan uji coba anak jalanan… Yamaha Mio tembus 45.6 km/liter… Honda Beat 47.2 km/liter… dan claim pabrikan uji di Sentul dapat mencapai 79.6 km/liter …!!! Kemudian dari sisi harga… lagi-lagi Suzuki Nex unggul dengan harga paling murah… dengan harga Rp. 12.35 jeti… ketimbang Yamaha Mio dan Honda Beat yang masing-masing dibanderol Rp. 12.55 jeti… !!!

Maksud nya cukup jelas terbaca… kalau soal power, mindset konsumen motor Yamaha paling kencang… dipatahkan dengan spesifikasi pabrikan product Suzuki Nex… !!! Jika soal irit… mindset konsumen motor Honda paling irit… terbantahkan dengan rekor MURI dengan dinobatkan Suzuki Nex paling irit… !!! Soal harga… jelas sudah… dibrosur terlihat lebih murah Rp. 200 rebu… !!! So… jika semua hal unggul… ngapain konsumen ‘plerak-pleroook‘ product lain… begitu kira-kira message yang ingin disampaikan … boleh juga… !!! Terus menurut mas tri pigimana… ???

Waaagh… kalau soal harga memang benar… Suzuki Nex paling murah… !!! Kalau soal irit dan power / akselerasi… juragan nggak bisa bilang… kecuali telah melakukan test ride ala anak jalanan …!!! Waagh,.. hanya bisa membayangkan… jika ada konsumen yang punya Suzuki Nex… bisa segera dibuktikan… soal power / akselerasi bisa dibuktikan dengan race logic… soal irit bisa dibuktikan uji test ala anak jalanan… ngitarin circuito nang jalanan …!!! Ada yang mau komentar lain… monggo lhooo…

Sabtu, 12 November 2011

0 komentar

Ducati serius ngembangin GPZero

sumber : http://triatmono.wordpress.com/2011/11/08/ducati-serius-ngembangin-gpzero-untuk-motogp/

Well,… jebloknya prestasi Ducati di ajang MotoGP seri 2011 ini… membuat Ducati mau tidak mau memikirkan kembali tentang carbon fibre frameless… dimana engine menjadi satu sebagai frame …!!! Rossi sangat mengeluh akan hal ini… vibration nya ampun-ampunan… sehingga ia kalah dalam best lap ketimbang pembalap rookie sekalipun …!!! Preziosi sebagai pihak bertanggung jawabpun… akhirnya merombak total… mulai dari nol… dan mulai laagh project GPZero …!!!

Sebagaimana terlihat pada gambar … Ducati menggunakan alumunium twin spar frame… dan engine dicantol pada frame tersebut …!!! Juragan pernah nanya ke Ducati… dan Ducati bekerja sama dengan FTR british company yang terkenal akan pembuat frame alumunium …!!! Di Valencia pun,… akhirnya motor baru ini ditest… dan memang sudah baru frame nya… beda dengan yang juragan lihat di Sepang, yang digunakan oleh Rossi … !!!

Yang masih ada hanya carbon fibre swing arm… namun tidak nyantol lagi di engine… namun sudah nyantol di frame …!!! Tepat pada pukul 10… Franco Battani mengeluarkan motor baru ini untuk Rossi dan Hayden …!!! Selain Rossi dan Hayden… juga yang ikut ngetest adalah Hector Barbera dan Karl Abraham …!!! Ducati serius banget.. untuk memperbaiki prestasi yang jeblok… apalagi regulasi juga mendukung dari Dorna yaitu tidak ada batasan waktu ngetest motor… klop sudah… tinggal nunggu saja prestasinya di musim MotoGP 2012

Ducati GPZero


sumber : http://triatmono.wordpress.com/2011/11/09/valentino-rossi-merasa-gpzero-sudah-seperti-motor-lainnya/ (copas)
 
Well,… dari hari pertama test bikez di Valencia untuk musim 2012… terjadi perubahan pada motor Ducati… terutama bagian frame …!!! Yup,… sekarang motor Ducati sudah menggunakan alumunium frame… seperti layaknya motor lainnya … !!! Ia pun merasa motor Ducati mirip seperti motor lainnya saja… dan Rossi pun sukses dengan menduduki posisi ke 6… selisih masih cukup jauh 1.6 detik …!!!


“This bike is nicer to ride than the 800, even if we’re only just starting our work. You can say that it’s improved in some respects, while in others, it’s very similar to the other bike, but that’s exactly what we expected. We know we’re doing preparatory work for the bike that we’ll use in the 2012 winter tests, which are very important. The engine seems to be pretty good already. It’s fast, although I never really found myself with the others to do a direct comparison. On the other hand, I’m a little slower in mid-corner, and we also have to try to improve rear grip because for now, we’re not able to get the power to the ground and take full advantage of it. But it’s not bad for a first taste, and the really important thing is that we can work more freely, changing the bike’s balance, the weight distribution, the measurements, and whatever we need as we prepare for the important next three months of work.”

Naaagh,… power menurutnya sudah tidak menjadi masalah… yang menjadi persoalan adalah rear grip … !!! Motor Ducati ini kurang bisa nge-grip sehingga power Ducati nggak bisa digunakan secara maksimal… !!! Yaaagh itu menurut nya… dan mungkin sangat dipengaruhi oleh arm Ducati yang masih menggunakan carbon fiber… !!! Motor lainnya menggunakan pula alumunium… apakah Ducati akan menggunakan nya pula… dan membuang konsep carbon fibre… yaaagh kita tunggu saja … !!! 

Jumat, 19 Agustus 2011

0 komentar

070mo7ip - Perbandingan Kompresi


PERBANDINGAN KOMPRESI VS OKTAN BENSIN
Kompas.com/Zulkifli BJ


KOMPAS.com — Kendati sering dicantumkan dalam spesifikasi mesin, ternyata masih banyak dari mereka yang mengaku sebagai pencinta otomotif belum mengerti tentang perbandingan kompresi. Di lain hal, masih ada juga produsen yang tidak mau mencantumkan aspek yang satu ini.

Padahal, dengan mengetahui perbandingan kompresi, si pemilik mobil tahu "menu" BBM yang cocok untuk mesin kendaraannya. Apakah premium (88), bensin dengan oktan 92, atau 95? Apakah mesin tersebut termasuk efisien atau tidak?

Kompresi tinggi. Perbandingan di sini bukanlah kompresi atau tekanan, melainkan lebih tepat pada perbandingan ruangan atau volume. Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume ruangan ketika piston berada di titik mati atas (TMA) dan titik mati bawah (TMB).

Saat berada di TMA, di atas puncak piston masih tersisa sedikit ruang untuk memampatkan udara dan bahan bakar (mesin bensin), busi, injektor (untuk injeksi langsung), dan tentu saja kepala klep yang mengatur keluar masuk udara segar dan sisa pembakaran.

Selanjutnya, ketika berada di TMB, ruang yang ada di atas piston sangat besar. Selain ruang kecil di kepala silinder, kini ada tambahan ruang dari blok silinder dengan ukuran lebih besar.

Nah, bila dibandingkan, antara ruang saat piston berada di TMA dan TMB, itulah yang disebut perbandingan ruang kompresi. Kalau perbandingan kompresi disebutkan 10,0 : 1, maka itu berarti perbandingan ruang saat piston di TMA dan TMB adalah 10,0 : 1.

Makin tinggi perbandingan kompresi, makin efisien kerja mesin. Namun, mesin juga butuh bahan bakar dengan kualitas lebih baik. Misalnya, untuk mesin dengan perbandingan kompresi 10 : 1, tak ada tawar-menawar lagi selain harus menggunakan bensin dengan nilai oktan di atas 90.

Pada kondisi darurat, BBM yang dipakai bisa saja premium. Namun kalau dipaksa terus menggunakan asupan yang kurang bagus ini, maka pencernaan "perut" mesin juga tidak akan bekerja dengan normal.

Sebagai contoh, kompresi tinggi yang membuat mesin lebih efisien dapat dilihat pada salah satu produk Honda yang menggunakan dua mesin berbeda, yaitu CR-V, seperti berikut. 
         

2.0 liter
2.4 liter
Perbandingan kompresi
10,5 : 1
9,3 : 1
Tenaga maks (PS @rpm)
150 @6.200
170 @5.800
Torsi maks      (kg-m @rpm)
19,4 @4.200
22,2 @4.200

Lebih Efisien. Mesin CR-V 2.0 liter yang masih menggunakan teknologi katup SOHC ternyata lebih efisien dibandingkan mesin 2,4 liter DOHC dengan perbandingan kompresi yang tinggi. Berdasarkan data di atas, mesin 2,0 liter mampu menghasilkan tenaga 75 PS per liter, sedangkan mesin 2,4 liter menghasilkan 70,8 PS per liter. Begitu juga dengan torsi. Mesin 2,0 liter menghasilkan 9,7 kg-m per liter, sedangkan mesin 2,4 liter hanya 9,25 kg-m per liter.

thanx to : otomotif.kompas.com

070mo7ip - Rossi n Burgess vs Carbon Fiber Chassis


ROSSI DAN BURGESS,… TIDAK BERDAYA MENGHADAPI CARBON FIBRE CHASIS …!!! 

Well,… Valentino Rossi boleh The Maestro MotoGP Racer… Jeremy Burgess bisa disebut Maestro Mechanic MotoGP …!!! Namun keduanya tidak berdaya… mengatasi ruwet nya men-setup Ducati Desmosedici  GP11.1 …!!! Yang paling disorot akhirnya adalah penggunaan bahan carbon fibre chasis … yang digunakan oleh Ducati Desmosedici …!!!

Burgess yang malang melintang di MotoGP… belum pernah menghandle motor yang menggunakan carbon fibre chasis …!!! Memang Ducati aneh sendiri… pabrikan Honda dan Yamaha menggunakan alumunium chasis delta box… yang terbukti lebih stabil dalam handling motor …!!! Bahkan Rossi semenjak turun di kelas 125cc dan 250cc… sudah terbiasa dengan alumunium chasis… pada Aprilia RS125 ataupun RS 250…!!! :D

Persoalannya adalah Ducati cuma berpengalaman pada fibre carbon chasis dan open trellis… !!! Strategy Ducati nggak mau repooot… apalagi sponsor bejibuuun… publik menginginkan Ducati bisa sering-sering podium… dan akhirnya dipilih laaagh cara outsourcing …!!!

Yup,.. Ducati membuat project pembuatan alumunium chasis kepada perusahaan pihak ketiga… yang memang sudah berpengalaman membuat chasis alumuniun …!!! Diharapkan dengan cara ini … Rossi bisa mempunyai feeling yang lebih baik ketika masuk tikungan dengan lebih cepaaat …!!! Last,… apakah usaha Ducati ini akan berhasil… yaagh kita simak saza bersama …!!!


Kamis, 18 Agustus 2011

0 komentar

Other - SOHC dan DOHC - part 2 (complement)


SOHC dan DOHC – part 2

Jika Anda pernah membaca iklan mobil atau motor, mungkin Anda akan mengenal istilah DOHC. Ketika Anda mencari tahu apa itu DOHC, paling tidak Anda akan mendapatkan kepanjangan dari abbreviation tersebut yaitu Double OverHead Camshaft. Jika Anda melanjutkan untuk berfikir ada OverHead Camshaft yang Double, mungkin juga ada yang Single atau bahkan Triple. Pada jurnal kali ini saya mencoba mejabarkan sedikit mengenai teknologi camshaft yang ada pada mesin mobil atau motor populer, yaitu DOHC dan SOHC. Gambar di atas akan lebih memperjelas deskripsi yang saya berikan.

Perkenalan
DOHC, suatu istilah yang sering kita dengar. Istilah ini selain ditemukan pada bagian spesifikasi mobil, bisa juga dilihat pada stiker di badan mobil bahkan juga terpampang pada cover mesin Anda. DOHC singkatan dari Double OverHead Camshaft. Jika diterjemahkan secara bebas, artinya adalah camshaft yang memiliki overhead double. Camshaft adalah shaft (palang, setang atau ceruk) dimana cam (bubungan) menempel. Jika diartikan secara keseluruhan, DOHC adalah setang dimana terdapat dua pasang bubungan yang menempel untuk setiap silinder mesin. Dari definisi bebas DOHC tadi, bisa kita ambil asumsi bahwa SOHC adalah setang dimana terdapat satu pasang bubungan yang menempel untuk masing-masing silinder mesin. Perhatikan gambar di atas, gambar tersebut adalah konfigurasi SOHC dan camshaft ditandai oleh kotak-kotak berwarna merah. Jadi jika mesin Anda 4 silinder DOHC, maka akan terdapat 16 overhead camshaft. Jika mesin Anda 4 silinder SOHC, maka hanya akan terdapat 8 overhead camshaft. Demikian seterusnya, jika mesin Anda memiliki 6 silinder (e.g. Mitsubishi Galant V6 24), maka akan terdapat 24 camshaft.

Fungsi Overhead Camshaft
Pada mesin mobil, overhead camshaft menempel pada setang valve (katup). Perhatikan gambar di atas, valve ditunjukkan oleh lingkaran elips berwarna biru. Pada gambar konfigurasi mesin SOHC di atas, terdapat 8 valve yang digerakkan oleh 8 overhead. Pergerakan valve membuka dan menutup yang digerakkan oleh overhead camshaft berfungsi untuk proses intake udara dan bahan bakar untuk pembakaran dalam silinder dan untuk proses exhaust yang membuang udara hasil pembakaran yang berujung ke muffler/knalpot mobil Anda.

SOHC vs DOHC
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, DOHC dan SOHC dibedakan berdasarkan jumlah pasang overhead camshaft pada tiap silinder. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan DOHC dan SOHC, perlu diketahui terlebih dahulu konsep internal combustion engine atau mesin yang memiliki karakter terjadinya pembakaran di dalam mesin itu sendiri, dalam hal ini terjadi di silinder. Konsepnya adalah, makin banyak bahan bakar dan udara yang masuk untuk di bakar, semakin besar power yang dihasilkan mesin. Sebaliknya, semakin sedikit bahan bakar dan udara yang dibakar, semakin kecil power yang dihasilkan. Dalam hal ini, DOHC yang memiliki jumlah dua pasang overhead camshaft tiap silinder (sepasang lebih banyak daripada SOHC), memiliki kemampuan memasukkan bahan bakar dan udara lebih banyak daripada SOHC, artinya mesin DOHC menghasilkan power yang lebih besar dari mesin SOHC. Sebagai konsekuensinya, mesin DOHC akan lebih boros karena asupan bahan bakar lebih banyak daripada mesin SOHC. Jadi dapat dikatakan dengan suatu istilah, “DOHC means power, SOHC means economic”. Biasanya mesin DOHC lebih mahal harganya karena membutuhkan jumlah part yang lebih banyak daripada SOHC yaitu lebih banyak overhead camshaft dan lebih banyak valve. Selain itu, jumlah overhead camshaft yang lebih banyak membutuhkan power yang lebih banyak juga untuk menggerakkannya. Hal ini akan mengurangi power yang dihasilkan dari mesin itu sendiri walaupun tidak terlalu banyak. Jadi power yang dihasilkan oleh mesin akan terpakai sedikit untuk menggerakkan part yang lebih banyak pada mesin DOHC walaupun tidak signifikan.

Trend
Untuk menutupi masing-masing kekurangan pada karakter mesin DOHC dan SOHC, banyak variasi yang dilakukan. Untuk menutupi kekurangan mesin DOHC yaitu boros bahan bakar, diciptakan teknologi variable-valve timing (VTEC pada mesin Honda, VVT pada mesin Toyota). Konsep ini bekerja dengan cara medeteksi tingkat kecepatan yang diminta oleh pengemudi. Artinya, jika pengemudi hanya berjalan dengan kecepatan rendah (RPM rendah), maka overhead camshaft dan valve akan bekerja lebih pelan untuk menghemat bahan bakar yang dimasukan ke silinder. Sebaliknya, jika pengemudi meminta kecepatan tinggi (RPM tinggi), maka overhead camshaft dan valve akan membuka dan menutup lebih cepat untuk memasukkan bahan bakar dan udara lebih banyak ke silinder agar mesin menghasilkan power lebih besar.
Trend lainnya adalah dengan menggunakan camshaft racing atau camshaft sport. Camshaft ini bekerja dengan membuka dan menutup valve lebih baik yaitu dengan tidak membiarkan ada gap/celah waktu yang ada antara membuka dan menutupnya valve. Hasilnya adalah mesin lebih responsif dan bertenaga secara continuous/terus-menerus karena proses pembakaran berjalan lebih cepat dan terus menerus pula. Camshaft sport biasanya ditandai dengan konfigurasi struktur fisik camshaft overhead-nya yang berbeda dari overhead camshaft mesin standar dan juga terbuat dari bahan yang lebih ringan tapi kuat supaya tenaga yang dibutuhkan untuk memutar overhead tidak diambil terlalu banyak dari power yang dihasilkan mesin.
Teknologi mesin yang ada saat ini hanya DOHC dan SOHC. Saya belum pernah mendengar adanya overhead camshaft yang triple. Hal ini mungkin dikarenakan para engine designer memikirkan kebutuhan power yang ada saat ini cukup dipenuhi dengan teknologi DOHC saja. Selain itu juga mungkin karena kompleksitas implementasi dan desain juga meningkat.
Saat ini sepeda motor di Indonesia juga sudah banyak yang menggunakan teknologi DOHC untuk meningkatkan power. Karena mesin sepeda motor hanya memiliki satu silinder, maka mesin sepeda motor DOHC akan memiliki 4 valve. Salah satu contoh sepeda motor di Indonesia yang memiliki teknologi DOHC adalah Suzuki Satria FU 150.

Other - Pilih Torsi atau Power ?

download : http://www.4shared.com/document/jx691-zI/HAYO_PILIH_MANA.html

HAYO PILIH MANA …. TORSI ATAU POWER

Torque (atau juga disebut torsi / moment) sebenernya adalah kekuatan berputar (disebut juga ‘rotational force’ atau ‘angular force’.Satuan torque adalah Newton Meter atau lbs ft (‘pound feet). Dari definisi ini, maka rumus torque adalah :

torque = F x r

F = satuan Newton

r = satuan meter.

Ilustrasi berikut berupa membuka baut dengan kunci inggris, dapat dijelaskan yaitu kekuatan dikali dengan jarak maka sama dengan torsi. Dalam implementasi sehari-hari terutama pada engine motor, adalah kekuatan dorongan piston dan jarak berputarnya.

Sedangkan power yang dihitung dengan satuan Kw (Kilo watts) atau Horse Power (HP) mempunyai hubungan erat dengan torque. Power dirumuskan sbb :

Power = torque x angular speed.

Rumus diatas adalah rumus dasarnya, pada engine maka rumusnya menjadi :

Power = torque x 2 phi x rotational speed (RPM).

Untuk mengukur Power (KW) adalah sbb :

Power (kW) = torque (Nm) x 2 phi x rotational speed (RPM) / 60000

6000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60 detik, dan untuk mendapatkan kw = 1000 watt.

sedangkan untuk mengukur Power (HP) adalah sbb :

Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational speed (RPM) / 5252

atau bisa juga mencari KW dulu teruz konversi ke HP.. sami mawon.. :D

Dari persamaan diatas.. jelaskan… power tuh ada korelasi dengan torsi.. Kenapa power motor sportz lebih gede.. yah karena rotational speednya besar… (motogp bisa nyampe 20000 RPM), bandingin dengan motor touring…?? Kenapa begitu.. yah karena ada juga hubungan dengan compression ratio.. Torsi sangat dipengaruhi dengan engine yang mendorong piston (dipengaruhi unsur F)… sewaktu terjadi ledakan di combustion chamber itulah.. F dihasilkan… jadi semakin besar cc nya..biasanya semakin besar F yang dihasilkan.. tapi ini juga dipengaruhi oleh compression ratio…

So.. jadi pilih dua-duanya… torsi untuk akselerasi dan power untuk top speed… Dan final perhitungan juga harus memasukkan berat kendaraan dan berat ridernya.. so dikenal dengan power to weight ratio.. Gitu loh kira-kira… :D